Resign dari pekerjaan adalah keputusan yang penting dan harus dilakukan dengan baik. Salah satu aspek penting dalam proses resign adalah cara berpamitan yang baik. Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang bagaimana cara berpamitan yang baik saat resign. Kami akan membahas langkah-langkah yang perlu Anda ikuti, serta memberikan tips dan saran yang berguna untuk memastikan Anda meninggalkan pekerjaan dengan cara yang profesional dan hormat.
Mempersiapkan Diri Anda
Sebelum Anda memutuskan untuk resign, penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional. Pertimbangkan alasan di balik keputusan Anda untuk resign dan pastikan Anda sudah melakukan pemikiran yang matang. Pikirkan tentang apakah ada kemungkinan untuk menyelesaikan masalah atau konflik yang ada sebelum memutuskan untuk resign.
Juga, pastikan Anda memiliki rencana yang baik untuk masa depan setelah resign. Pikirkan tentang pekerjaan baru, pengembangan karir, atau peluang lain yang ingin Anda eksplorasi. Menyusun rencana seperti membuat daftar perusahaan yang ingin Anda lamar, memperbarui CV dan portofolio Anda, atau mencari pelatihan tambahan dapat membantu Anda merasa lebih siap untuk langkah selanjutnya setelah resign.
Mengevaluasi Alasan Resign
Sebelum mengambil keputusan untuk resign, penting untuk memahami alasan di balik keinginan Anda untuk meninggalkan pekerjaan saat ini. Apakah itu karena ketidakpuasan dengan lingkungan kerja, kurangnya peluang pengembangan, masalah interpersonal, atau keinginan untuk mencari tantangan baru? Evaluasi alasan Anda dengan jujur dan pastikan resign adalah keputusan yang tepat dan terbaik untuk Anda.
Jika alasan Anda untuk resign adalah masalah yang dapat diselesaikan, pertimbangkan untuk berbicara dengan atasan atau departemen sumber daya manusia perusahaan Anda. Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan situasi agar Anda tetap merasa nyaman dan puas dengan pekerjaan Anda.
Mengatur Keuangan Pribadi
Sebelum Anda resign, penting untuk mempertimbangkan pengaruh keuangan dari keputusan tersebut. Pastikan Anda memiliki cukup tabungan atau sumber pendapatan yang dapat menutupi kebutuhan Anda selama masa transisi antara pekerjaan lama dan pekerjaan baru. Buatlah anggaran yang realistis untuk memastikan Anda dapat memenuhi semua kebutuhan finansial Anda selama periode ini.
Juga, pertimbangkan untuk membayar utang atau tagihan yang masih tertunda sebelum Anda resign. Mengurangi beban finansial dapat membantu Anda fokus pada pencarian pekerjaan baru tanpa kekhawatiran yang berlebihan mengenai keuangan Anda.
Berbicara dengan Atasan
Setelah Anda memutuskan untuk resign, langkah berikutnya adalah berbicara dengan atasan Anda. Jadwalkan pertemuan pribadi dengan atasan Anda untuk mengkomunikasikan keputusan Anda secara langsung. Pastikan Anda memberi tahu atasan Anda dengan sopan dan jelas mengenai niat Anda untuk resign.
Mempersiapkan Pertemuan
Sebelum pertemuan, persiapkan diri Anda dengan baik. Buatlah daftar poin-poin yang ingin Anda sampaikan kepada atasan Anda. Pikirkan tentang alasan resign Anda dan cara mengkomunikasikannya dengan baik. Jika Anda merasa gugup atau khawatir, berlatihlah berbicara di depan cermin atau dengan teman terdekat untuk meningkatkan kepercayaan diri Anda.
Juga, pastikan Anda memilih waktu yang tepat untuk mengatur pertemuan. Hindari mengganggu jadwal sibuk atasan Anda dan pilihlah waktu yang tenang dan nyaman bagi keduanya untuk berbicara secara terbuka dan tidak terburu-buru.
Sampaikan dengan Jelas dan Jujur
Saat berbicara dengan atasan, sampaikan niat Anda untuk resign dengan jelas dan jujur. Jelaskan alasan Anda dengan singkat namun informatif. Hindari berspekulasi atau menyalahkan orang lain dalam penjelasan Anda. Pilih kata-kata dengan hati-hati dan pastikan Anda tetap menjaga sikap yang profesional.
Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan, “Saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya di perusahaan ini. Saya merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mencari tantangan baru dan mengembangkan karir saya lebih lanjut. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di sini.”
Mendengarkan Tanggapan Atasan
Setelah Anda mengungkapkan niat Anda untuk resign, dengarkan tanggapan atasan Anda dengan seksama. Mereka mungkin ingin memahami alasan di balik keputusan Anda atau mencoba untuk mempertahankan Anda sebagai karyawan. Dengarkan dengan terbuka dan hormati pendapat mereka, tetapi tetap teguh dengan keputusan Anda jika Anda yakin resign adalah yang terbaik bagi Anda.
Jika atasan Anda menawarkan solusi atau perbaikan untuk masalah yang Anda hadapi, pertimbangkan dengan baik apakah itu benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda. Jika Anda merasa bahwa resign tetap adalah keputusan yang tepat, tetaplah pada keputusan Anda dengan sopan dan tegas.
Menyusun Surat Resign
Setelah bertemu dengan atasan Anda, biasanya Anda akan diminta untuk menyusun surat resign resmi. Surat resign ini penting karena akan menjadi catatan resmi tentang keputusan Anda untuk resign dan dapat digunakan sebagai referensi di masa depan. Pastikan surat resign tersebut disusun dengan baik dan mengikuti format yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Struktur Surat Resign
Surat resign biasanya terdiri dari beberapa bagian, termasuk:
Pengantar
Pada bagian pengantar, sampaikan kepada atasan Anda tentang niat Anda untuk resign. Jelaskan secara singkat dan jelas mengapa Anda mengirim surat resign ini.
Isi Surat
Di bagian isi surat, jelaskan alasan Anda untuk resign dengan lebih rinci. Berikan penjelasan objektif dan hindari menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung atau menimbulkan konflik. Sampaikan dengan jelas bahwa Anda sudah mempertimbangkan dengan matang keputusan ini dan merasa bahwa resign adalah langkah yang tepat bagi Anda.
Terima Kasih
Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada perusahaan, atasan, rekan kerja, dan tim Anda atas kesempatan yang telah diberikan kepada Anda selama bekerja di perusahaan tersebut. Sampaikan rasa terima kasih Anda dengan tulus dan singkat.
Tanggal Resign
Di bagian akhir surat, tentukan tanggal efektif dari resign Anda. Berikan pemberitahuan yang cukup kepada perusahaan agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk mencari pengganti Anda dan melanjutkan tanggung jawab Anda.
Tanda Tangan
Terakhir, jangan lupa untuk menandatangani surat resign Anda. Tambahkan nama lengkap Anda dan posisi Anda di bawah tanda tangan Anda. Pastikan tanda tangan Anda jelas dan mudah dibaca.
Menjaga Hubungan yang Baik
Saat Anda sudah mengumumkan keputusan untuk resign, penting untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan Anda. Bekerjalah dengan baik dan tetap memberikan kontribusi yang positif selama masa transisi. Jangan menciptakan konflik atau meninggalkan pekerjaan tanpa menyelesaikan tugas-tugas yang masih tertunda.
Bekerja dengan Baik
Produ
Bekerja dengan Baik
Produktivitas dan etika kerja yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan Anda selama masa transisi ini. Teruslah memberikan kontribusi yang positif dan menyelesaikan tugas-tugas Anda dengan baik. Jaga profesionalisme dan tetap terlibat dalam kegiatan tim. Dengan cara ini, Anda akan meninggalkan kesan yang baik kepada rekan kerja dan atasan Anda.
Menyelesaikan Tugas yang Tertunda
Sebelum Anda meninggalkan pekerjaan, pastikan Anda menyelesaikan tugas-tugas yang masih tertunda atau memberikan pembaruan kepada rekan kerja atau atasan Anda tentang status dan kemajuan tugas tersebut. Komunikasikan dengan jelas tentang apa yang telah Anda kerjakan, apa yang masih harus diselesaikan, dan bagaimana rekan kerja atau atasan Anda dapat melanjutkannya setelah Anda resign. Ini akan membantu memperlancar transisi dan meninggalkan kesan yang baik.
Mengikuti Prosedur Perusahaan
Selama masa transisi, pastikan Anda mengikuti semua prosedur perusahaan yang terkait dengan resign. Ini mungkin termasuk mengembalikan aset perusahaan seperti laptop, ID akses, atau barang-barang lain yang perlu Anda kembalikan. Juga, ikuti prosedur yang ditetapkan untuk keluar dari sistem perusahaan, seperti pengunduran diri dari platform internal dan penghentian langganan email perusahaan.
Mengatur Waktu yang Tepat untuk Resign
Memilih waktu yang tepat untuk resign juga merupakan hal yang penting. Pastikan Anda memberikan pemberitahuan yang cukup kepada perusahaan agar mereka memiliki waktu yang cukup untuk mencari pengganti Anda. Jika mungkin, pilihlah waktu yang tidak terlalu sibuk atau kritis bagi perusahaan.
Menyesuaikan dengan Proyek atau Periode yang Tenang
Jika Anda terlibat dalam proyek-proyek penting atau periode yang sibuk, pertimbangkan untuk menyesuaikan waktu resign Anda. Tunggulah hingga proyek atau periode tersebut selesai atau berada di titik yang lebih tenang sehingga perusahaan dapat melanjutkan tanpa terlalu banyak gangguan. Ini akan menunjukkan rasa tanggung jawab Anda terhadap pekerjaan yang sedang Anda tinggalkan.
Memberikan Pemberitahuan yang Cukup
Secara umum, berikan pemberitahuan resign kepada perusahaan minimal 2 minggu sebelum tanggal efektif resign Anda. Ini memberi perusahaan cukup waktu untuk menyesuaikan jadwal dan mencari pengganti Anda. Namun, periksa kontrak kerja atau kebijakan perusahaan untuk memastikan apakah ada persyaratan khusus mengenai pemberitahuan resign yang harus Anda ikuti.
Mengikuti Proses Check-out
Setiap perusahaan biasanya memiliki prosedur check-out yang harus diikuti saat seorang karyawan resign. Ini termasuk pengembalian aset perusahaan, penyelesaian dokumen administrasi, atau wawancara keluar. Pastikan Anda mengikuti semua prosedur tersebut dengan benar.
Mengembalikan Aset Perusahaan
Sebelum Anda meninggalkan pekerjaan, pastikan Anda mengembalikan semua aset perusahaan yang Anda miliki. Ini mungkin termasuk laptop, telepon, kunci, kartu akses, atau barang-barang lain yang diberikan kepada Anda selama bekerja di perusahaan. Pastikan Anda menyerahkan aset tersebut kepada bagian yang bertanggung jawab atau atasan Anda dan mendapatkan konfirmasi penerimaan.
Penyelesaian Dokumen Administrasi
Ikuti prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan dalam hal penyelesaian dokumen administrasi. Ini mungkin termasuk pengisian formulir akhir, peninjauan dan penandatanganan kontrak terkait, atau pengaturan terkait manfaat seperti klaim tunjangan kesehatan atau asuransi. Pastikan Anda mengikuti semua langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan administrasi dengan benar.
Wawancara Keluar
Beberapa perusahaan mungkin mengadakan wawancara keluar sebagai bagian dari proses resign. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan umpan balik Anda mengenai pengalaman kerja Anda di perusahaan dan mendapatkan saran atau saran perbaikan. Bersiaplah untuk wawancara ini dengan memikirkan dan merumuskan tanggapan Anda dengan baik. Berikan umpan balik yang jujur dan konstruktif, tetapi tetap menjaga sikap yang profesional dan hormat.
Mengungkapkan Rasa Terima Kasih
Jangan lupa untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada perusahaan, atasan, rekan kerja, dan tim Anda atas kesempatan yang telah diberikan kepada Anda selama bekerja di perusahaan tersebut. Sampaikan secara langsung kepada mereka atau melalui surat terima kasih yang sopan dan tulus.
Mengucapkan Terima Kasih secara Pribadi
Langkah pertama dalam mengungkapkan rasa terima kasih adalah dengan mengucapkannya secara pribadi kepada atasan, rekan kerja, dan tim Anda. Berbicaralah dengan mereka secara langsung dan sampaikan rasa terima kasih Anda atas dukungan, bimbingan, dan kesempatan yang telah mereka berikan kepada Anda. Ungkapkan penghargaan Anda dengan tulus dan jujur, dan berikan contoh konkret tentang pengalaman positif yang Anda dapatkan selama bekerja di perusahaan tersebut.
Surat Terima Kasih
Selain mengucapkan terima kasih secara langsung, Anda juga dapat mengirimkan surat terima kasih sebagai tanda penghargaan Anda. Surat terima kasih ini dapat dikirimkan kepada atasan, rekan kerja, dan tim Anda. Dalam surat tersebut, sampaikan rasa terima kasih Anda secara lebih rinci dan berikan contoh konkret tentang bagaimana pengalaman Anda di perusahaan tersebut telah berdampak positif bagi Anda.
Membangun Jaringan Profesional
Saat Anda resign, jangan lupakan pentingnya membangun jaringan profesional. Manfaatkan kesempatan ini untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja, atasan, dan orang-orang di industri yang dapat membantu Anda di masa depan. Jaga komunikasi dan tetap terhubung dengan mereka melalui LinkedIn atau media sosial lainnya.
Menjalin Hubungan yang Baik
Selama bekerja di perusahaan, Anda mungkin telah membentuk hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan, atau orang-orang di departemen lain. Pastikan Anda menjaga hubungan ini setelah resign. Tetaplah berkomunikasi dengan mereka, hadiri acara atau pertemuan industri, dan jadwalkan pertemuan kopi atau makan siang untuk tetap terhubung secara profesional.
Memanfaatkan LinkedIn
LinkedIn adalah platform yang berguna untuk membangun dan memperluas jaringan profesional Anda. Pastikan profil LinkedIn Anda terkini dan menarik, dan terus terhubung dengan rekan kerja, atasan, dan orang-orang yang Anda kenal di industri. Aktiflah dalam grup atau komunitas terkait industri Anda dan berbagi konten atau informasi yang relevan. Juga, gunakan LinkedIn untuk mencari peluang pekerjaan baru atau projek freelance.
Mengatur Keuangan Pribadi
Sebelum resign, pastikan Anda sudah mengatur keuangan pribadi Anda dengan baik. Pertimbangkan pengaruh resign pada keuangan Anda dan pastikan Anda memiliki cadangan dana yang cukup untuk menghadapi masa transisi antara pekerjaan lama dan pekerjaan baru.
Meninjau Anggaran dan Pengeluaran
Sebelum resign, periksa anggaran pribadi Anda dan identifikasi pengeluaran mana yang dapat dikurangi atau dihilangkan untuk menghemat uang. Buatlah daftar semua pengeluaran rutin dan
Meninjau Anggaran dan Pengeluaran
Sebelum resign, periksa anggaran pribadi Anda dan identifikasi pengeluaran mana yang dapat dikurangi atau dihilangkan untuk menghemat uang. Buatlah daftar semua pengeluaran rutin dan non-rutin Anda, seperti tagihan bulanan, cicilan, makanan, transportasi, dan hiburan. Tinjau setiap pos pengeluaran dengan cermat dan cari cara untuk mengurangi biaya.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk memotong pengeluaran yang tidak penting. Misalnya, membatasi makan di luar atau mengurangi kegiatan hiburan yang mahal. Dengan mengatur anggaran dengan bijak, Anda dapat mengurangi tekanan keuangan selama masa transisi antara pekerjaan lama dan pekerjaan baru.
Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
Jika Anda khawatir tentang kestabilan keuangan selama masa transisi, pertimbangkan untuk mencari sumber pendapatan tambahan. Anda dapat mencari pekerjaan paruh waktu, proyek freelance, atau peluang bisnis sampingan yang sesuai dengan keahlian atau minat Anda. Ini dapat membantu mengurangi tekanan keuangan dan memberikan Anda keamanan finansial selama mencari pekerjaan baru.
Menghadapi Masa Depan dengan Optimisme
Setelah resign, hadapi masa depan dengan optimisme dan semangat baru. Gunakan waktu ini untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam karir Anda dan mengejar tujuan yang lebih tinggi. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempersiapkan diri Anda dengan baik untuk masa depan yang lebih baik.
Membuat Rencana Karir
Gunakan waktu setelah resign untuk membuat rencana karir yang jelas dan terarah. Tinjau kembali tujuan jangka panjang dan pendek Anda, dan identifikasi langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk mencapainya. Perbarui CV dan portofolio Anda dengan pengalaman terbaru, dan pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan atau kursus yang relevan untuk meningkatkan keterampilan Anda.
Menjelajahi Peluang Baru
Resign adalah kesempatan untuk menjelajahi peluang baru dalam karir Anda. Pertimbangkan untuk mencoba industri atau bidang yang berbeda, atau bahkan mempertimbangkan untuk menjadi wiraswasta. Jangan takut untuk mengambil risiko dan mengejar passion Anda. Selama Anda melakukan penelitian dan persiapan yang baik, Anda dapat mencapai kesuksesan dalam bidang baru yang menarik bagi Anda.
Mengembangkan Jaringan dan Keterampilan
Saat Anda menjalani transisi karir, penting untuk terus mengembangkan jaringan dan keterampilan Anda. Hadiri acara industri, seminar, atau konferensi yang relevan untuk menjalin hubungan dengan para profesional dan mendapatkan wawasan baru. Selain itu, manfaatkan peluang untuk memperbarui keterampilan Anda melalui pelatihan atau kursus online. Semakin banyak koneksi dan keterampilan yang Anda miliki, semakin besar peluang Anda untuk sukses di masa depan.
Dalam kesimpulannya, cara berpamitan yang baik saat resign melibatkan persiapan yang matang, komunikasi yang jujur dan sopan dengan atasan, dan mengikuti prosedur perusahaan yang ditetapkan. Selain itu, menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan, serta mengungkapkan rasa terima kasih kepada mereka, merupakan langkah penting dalam meninggalkan pekerjaan dengan sikap yang profesional dan hormat. Selama masa transisi, pastikan Anda mengatur keuangan pribadi dengan baik dan tetap optimis menghadapi masa depan. Teruslah membangun jaringan profesional dan mengembangkan keterampilan Anda untuk mencapai kesuksesan dalam karir Anda yang baru. Semoga panduan ini bermanfaat dalam memastikan proses resign Anda berjalan dengan baik dan sukses.